REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW --
Pengguna sistem operasi komputer Macintosh harus mulai berhati-hati. Ratusan
ribu komputer produk pabrikan AS, Apple itu terserang virus.
Laporan dari perusahaan antivirus asal Rusia, Dr Web, menyebutkan, sekitar 600 ribu komputer produk Apple telah terinfeksi Flashback Trojan. Lebih dari separuh dari jumlah itu berlokasi di Amerika Serikat.
"Berdasarkan IP adress yang teridentifikasi, kebanyakan berasal dari AS, Kanada, Inggris dan Australia. Sepertinya virus itu mengincar orang-orang berbahasa Inggris," kata CEO Dr Web, Borris Sharov seperti dikutip BBC.
Sharov mengatakan, Flashback pertama kali terdeteksi pada September tahun lalu. Apple telah merespons dengan meluncurkan update software keamanannya. Pengguna yang belum menginstal update tersebut terus terekspos penyebaran virus tersebut.
Versi terbaru dari malware ini mengeksploitasi kelemahan dalam bahasa pemograman Java. Virus ini kemudian menginstal sejumlah data tanpa
Laporan dari perusahaan antivirus asal Rusia, Dr Web, menyebutkan, sekitar 600 ribu komputer produk Apple telah terinfeksi Flashback Trojan. Lebih dari separuh dari jumlah itu berlokasi di Amerika Serikat.
"Berdasarkan IP adress yang teridentifikasi, kebanyakan berasal dari AS, Kanada, Inggris dan Australia. Sepertinya virus itu mengincar orang-orang berbahasa Inggris," kata CEO Dr Web, Borris Sharov seperti dikutip BBC.
Sharov mengatakan, Flashback pertama kali terdeteksi pada September tahun lalu. Apple telah merespons dengan meluncurkan update software keamanannya. Pengguna yang belum menginstal update tersebut terus terekspos penyebaran virus tersebut.
Versi terbaru dari malware ini mengeksploitasi kelemahan dalam bahasa pemograman Java. Virus ini kemudian menginstal sejumlah data tanpa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar